Laporan
Praktikum Kimia Anorganik II
REAKSI PEMBENTUKAN CACO3
OLEH
Nama :
Fitriana Ibrahim
NPM :
032910032
Kelas : A
Semester : IV
(Empat)
Program Studi
Pendidikan Kimia
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Khairun Ternate
2012
REAKSI PEMBENTUKAN CaCO3
A.
Tujuan
Percobaan
Mempelajari
stoikiometri reaksi pembentukan CaCO3
B.
Dasar
Teori
Persamaan reaksi menunjukan hubungan antara
banyaknya reaktan dan produk yang terbentuk. Dengan persamaan reaksi tersebut,
maka dapat memperdiksikan rumus molekul produk dan banyaknya reaktan .
contoh:
2H2 + O2 H2O
jika satu mol oksigen atau sebanyak 32.0 gram
oksigen membentuk 36.0 gram air maka dibutuhkan dua mol hydrogen atau sebanyak
2 gram.
Kalsium
karbonat umumnya bewarna putih dan umumnya sering djumpai pada batu kapur,
kalsit, marmer, dan batu gamping. Selain itu kalsium karbonat juga banyak
dijumpai pada skalaktit dan stalagmit yang terdapat di sekitar pegunungan.
Karbonat yang terdapat pada skalaktit dan stalagmit berasal dari tetesan air
tanah selama ribuan bahkan juataan tahun. Seperti namanya, kalsium karbonat ini
terdiri dari 2 unsur kalsium dan 1 unsur karbon dan 3 unsur oksigen. Setiap
unsur karbon terikat kuat dengan 3 oksigen, dan ikatan ini ikatannya lebih
longgar dari ikatan antara karbon dengan kalsium pada satu senyawa. Kalsium
karbonat bila dipanaskan akan pecah dan menjadi serbuk remah yang lunak yang
dinamakan calsium oksida (CaO). Hal ini terjadi karena pada reaksi tersebut
setiap molekul dari kalsium akan bergabung dengan 1 atom oksigen dan molekul
lainnya akan berikatan dengan oksigen menghasilkan CO2 yang akan terlepas ke
udara sebagai gas karbon dioksida. dengan reaksi sebagai berikut:
CaCO3 CaO + CO2
Reaksi
ini akan berlanjut apabila ditambahkan air, reaksinya akan berjalan dengan
sangat kuat dan cepat apabila dalam bentuk serbuk, serbuk kalsium karbonat akan
melepaskan kalor. Molekul dari CaCO3 akan segera mengikat molekul air (H2O)
yang akan menbentuk kalsium hidroksida, zat yang lunak seperti pasta.
Sebagaimana ditunjukkan pada reaksi sebagai berikut:
CaCO3 + H2O Ca(OH)2 + CO2
Pembuatan
kalsium karbonat dapat dilakukan dengan cara mengeringkan Ca(OH)2 hingga
molekul H2O dilepaskan ke udara sedangkan molekul CO2 diserap dari udara
sekitar sehingga Ca(OH)2 dapat berubah kembali menjadi CaCO3. Reaksinya dapatditunjukkan
sebagai berikut:
Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O
secara kimia, sama saja dengan bahan mentahnya, namun kalsium karbonat yang terbentuk kembali tampak berbeda dari CaCO3yang semula sebelum bereaksi, karena kalsium karbonat yang terbentuk kembali tidak terbentuk dalam tekanan yang tinggi di dalam bumi.
Partilel-partikel zat
terlarut, baik yang berupa molekul maupun yangberupa ion, selalu berada dalam
keadaan terhidrasi (terikat molekul-molekulpelarut air). Makin banyak partikel terlarut maka semakin banyak molekul-molekul air yang diperlukan
menghidrasi partikel zat terlarut. Jika dalam sejumlahair ditambahkan
temurus-menerus zat terlarut, maka lama kelamaan akan tercapaikeadaan dimana
semua molekul air terpakai untuk menghidrasi partikel yangdilarutkan. Sehingga
larutan itu tidak mampu lagi menerima zat yang ditambahkanbisa dikatakan
larutan itu mencapai keadaan jenuh. Larutan jenuh didefinisikansebagai larutan
yang telah mengandung zat terlarut dalam konsentrasi maksimum(tidak dapat
ditambah lagi). Harga konsentrasi maksimum yang dapat dicapai olehzat dalam
larutan disebut kelarutan (selubiliti), yang disimbolkan dengan s. jadi,kelarutan
(s) suatu zat adalah konsentrasi zat tersebut dalam larutan jenuh.
Persamaan
reaksi menunjukkan hubungan antara banyaknya reaktan dan produk yang terbentuk.
Dengan persamaan reaksi tersebut, maka dapat memprediksikan rumus molekul
produk dan banyaknya reaktan.
Contoh
:
2H2 + O2
H2O
jika satu mol
oksigen atau sebanyak 32,0 gram oksigen membentuk 36,0 gram air maka dibutuhkan
2 mol hydrogen atau sebanyak 2 gram.
C.
Alat
dan Bahan
1. Alat:
Ø Satu
set timbangan
Ø Gelas
beker 100 ml
Ø Gelas
ukur 50 ml
Ø Gelas
arloji
Ø Corong
Buchner
Ø Corong
Ø Batang
pengaduk
2. Bahan:
Ø CaCl2
padat
Ø Na2CO3
padat
Ø Etanol
Ø Aquadest
Ø Kertas
saring Whatman
D.
Prosedur
kerja
Masukkan dalam
Masukkan dalam gelas
gelas beker 100 ml
beker 100 ml
Diberi nama Diberi nama
Larutan dalam gelas I dan gelas II di
campurkan
Aduk selama 5 menit sampai terbentuk endapan
Disaring
Cuci dengan alkohol teknis
Keringkan di dalam oven
Timbang endapan
E.
Hasil
Pengamatan
Sampel
|
Hasil Pengamatan
|
-
2 gram CaCl2 + 10 ml H2O
( larutan I )
-
2 gram Na2CO3 +
20 ml H2O
( Larutan II )
-
Kedua larutan dicampurkan
-
Diaduk selama 5 menit
-
Endapan disaring dan dicuci dengan 2
ml Alkohol dan Keringkan dalam oven
-
Di timbang
|
-
Warna putih keruh dan padatan larut
dalam air
-
Warna putih keruh dan padatan tidak
larut dalam air
-
Warna putih susu dan berbau menyengat
-
Semakin berwarna putih susu dan
terbentuk endapan
-
Berat endapan dalam kertas saring =
3,74 gram.
Berat kertas saring kosong = 0,86 gram
|
F.
Analisis
Data
Diketahui
: Kertas
saring kosong = 0,86 gram
Berat
Endapan dalam kertas saring = 3,74 gram
Ditanya : a. Berat
Praktek bersih …..?
b. Berat Teori…….?
c. Rendemen……..?
Jawab :
a.
Berat praktek bersih
Berat praktek = berat Kristal dalam kertas saring –
berat kertas saring kosong
= 3,74 gram – 0,86 gram
= 2,88 gram.
b.
Berat Teori
-
Cari mol CaCl2 dan Na2CO3
mol CaCl2
=
=
= 0,018 mol
mol Na2CO3
=
=
= 0,019
mol
Reaksi :
CaCl2 +
Na2CO3 CaCO3 +
2 NaCl
Mula-mula : 0,018 mol 0,019 mol - -
Terurai : 0,018 mol
0,018 mol
0,018 mol 0,018 mol
Setimbang :
0 0,001
mol 0,018
mol 0,018 mol
Ø
Massa CaCO3 = mol CaCO3
x Mr CaCO3
= 0,018 mol x 100 gram/mol
= 1,8 gram
Ø
massa NaCl = mol NaCl x Mr NaCl
= 0,018 mol
x 58,5 gram/mol
= 1,053 gram
c.
Rendemen
Rendemen
CaCO3
Rendemen =
=
= 1,6 x 100 %
= 160 %
Rendemen NaCl
Rendemen =
=
= 2,7 x
100 %
= 270 %
G.
Analisis
Data
Dalam percobaan ini
yaitu tentang reakasi pembentukan CaCl2 di mana dalam praktikum ini
perlakuan yang pertama menimbang 2 buah gelas beker 100 ml yang bersih hal ini
dilakukan agar kita dapat mengetahui berat dari pada gelas beker yang kita
pakai pada perlakuan dalam percobaan ini sehingga nantinya ketika di masukkan
larutan kedalam gelas beker tersebut kita bisa menganalisa tentang berapa
kira-kira perbedaan larutan dan gelas yang sudah ditimbang tersebut. Gelas
beker yang ditimbang mempunyai berat
64,89 gram.
Setelah diketahui
berat dari gelas beker kemudian dilanjutkan dengan perlakuan yang selanjutnya
yaitu mengambil atau menimbang CaCl2 sebanyak 2 gram dan masukkan
kedalam gelas beker 100 ml yang sudah disediakan tadi, kemudian larutkan dengan
10 ml aquades dari pencampuran ini menghasilkan larutan yang berwarna putih
keruh dan padatan dari CaCl2 tadi larut didalam aquades. Hal ini
berarti uji kelarutan dari CaCl2 dan air dapat dikatakan bahwa kedua
lrutan tersebut saling tercampur atau melarutkan karena adanya interaksi antara
molekul keduanya. Penambahan dilakukan secara bersamaan dengan pengadukan.
Adapun perlakuan
selanjutnya pada gelas beker 100 ml yang kedua dimasukkan Na2CO3
cara mengambil dilakukan sesuai dengan prosedur yang pertama diatas namun yang
membedakan hanya sampel yang digunakan karena volume aquades juga diganti yang
pertama diatas dipakai 10 ml sedangkan yang kedua dipakai 20 ml. Dari
pencampuran ini menghasilkan larutan berwarna putih keruh dan padatan Na2CO3
tidak larut dalam air. Hal ini berarti uji kelarutan dari Na2CO3
dan air dapat dikatakan bahwa kedua larutan tersebut tidak tercampur atau
melarutkan karena tidak ada interaksi antara molekul keduanya. Penambahan
dilakukan secara bersamaan dengan pengadukan.
Kemudian langkah
selanjutnya yaitu mencampurkan larutan pada gelas beker yang pertama dan pada
gelas beker yang kedua kemudian dilakukan pengadukan selama lima menit. Dari
hasil pencampuran ini terbentuk endapan berwarna putih susu. Endapan yang
didapat kemudian di saring, setelah selesai di saring kemudian endapan tersebut
di cuci dengan menggunakan alkohol tekhnis. Setelah selesai dicuci dikeringkan
endapan tersebut dengan memasukkan endapan tersebut kedalam oven agar cepat
mengering. Setelah kering endapan tersebut ditimbang dan dari hasil penimbangan
tersebut didapat berat endapan tersebut yaitu 3,37 gram.
I.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat pada percobaan ini yaitu
sebagai Berat dan warna endapan yang di peoleh dari pencampuaran antara gelas I
dan gelas II yaitu mengahasilkan warna putih susu dengan berat endapan 3,37 gram.
Dan rendemen yang di peroleh dari pembentukan CaCO3 adalah 230 %.
J.
Lampiran Gambar
2 gram kalsium klorida larutkan
dalam 10 ml aquades
sambil di aduk (gelas I)
2
gram natrium karbonat larutkan dalam 20 ml aquades
sambil aduk (gelas
II)
Gelas II Gelas I campurkan
larutan gelas I dan gelas II
Aduk selama 5 menit dalam
1 menit
Dalam 2 menit dalam
3 menit
Dalam 4 menit dalam
5 menit dan terbentuk endapan
Endapan yang terbentuk disaring dikeringkan endapan dengan
oven
Dan dicuci dengan alkohol tekhnis
Endapan
Jadi CaCO3 termasuk golongan apa?
BalasHapusgambarnya gk bisa di lihat
BalasHapus