BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di dalam reaksi pengendapan banyak
diterapkan analisis kuantitatif. Pada analisis tersebut, kation mula-mula
dipisahkan berdasarkan perbedaan kelarutan senyawa. Kation yang larut terbentuk
endapan serupa dengan kelarutan yang cukup berlainan dapat dipisahkan dengan
pengendapan selektif yang dilakukan dengan pemilihan seksama dari konsentrasi
anion yang diperlukan.
Analisis kuantitatif adalah suatu
proses untuk mengetahui ada tidaknya unusr kation atau anion dalam suatu larutan.
Contoh kation yaitu ion Al3+, H+, K+,
sedangkan contoh anion yaitu SO4-2, NH4-, Cl-.
Identifikasi
kation dan anion dilakukan agar kita dapat mengetahui jenis-jenis kation dan
anion yang menyusun suatu serta mengamati apakah terjadi endapan atau tidak.
1.2
Tujuan
Melakukan
identifikasi anion dan kation dalam suatu larutan dengan melihat pengamatan
pada yang terbentuk, apakah terjadi atau tidak.
BAB II
DASAR TEORI
Dua langkah utama dalam analisis adalah
identifikasi dan estimasi komponen-komponen suatu senyawa. Langkah
identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif,sedangkan langkah estimasinya adalah
langkah kuantitatif. Analisis kualitatif dapat dikatakan lebih
sederhana, sedangkan analisis kuantitatif agak lebih rumit. Analisiskualitatif bertujuan
mengidentifikasi penyusun-penyusun suatu zat, campuran-campuranzat, atau
larutan-larutan yang biasanya unsur-unsur penyusunnya bergabung antara yangsatu dengan yang lain. Sedangkan analisis
kuantitatif bertujuan untuk menentukan banyaknya penyusun-penyusun
suatu zat atau persenyawaan. Biasanya identifikasi zat dilakukan dengan penambahan zat lain yang susunannya
telah diketahui, sehingga terjadi perubahan (reaksi kimia). Zat yang susunannya telah diketahui dan yang menyebabkan
terjadinya reaksi disebut pereaksi(reagen).
Analisis kualitatif dapat dilakukan
dengan dua macam cara, yaitu reaksi keringdan reaksi basah. Cara kering biasanya digunakan pada zat
padat, sedangkan cara basahdigunakan pada
zat cair (larutan) yang kebanyakan menggunakan pelarut air. Carakering hanya menyediakan informasi yang diperlukan
dan informasi tersebut bersifat jangka
pendek. Sedangkan cara basah dapat digunakan untuk analisis makro,semimakro, dan mikro sehingga banyak keuntungan
yang didapat, misalnya reaksiterjadi
dengan cepat dan mudah dikerjakan. Perubahan yang terjadi pada cara basahadalah
terjadinya endapan, perubahan warna larutan, dan timbulnya gas.Penambahan suatu elektrolit yang mengandung ion
sejenis ke dalam larutan jenuh
suatu garam akan menurunkan kelarutan garam tersebut karena konsentrasi ion bertambah
dan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan garamnya.Untuk mempermudah dalam reaksi identifikasi kation-anion, maka
digunakanmetode analisis kualitatif sistematik.metode ini merupakan
pengklasifikasian kation-kation ke dalam 5 golongan.
Kelima golongan kation
dan ciri-ciri khas golongan
ini adalah sebagai berikut :
a. Golongan
I, kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer.ion-ion
golongan ini adalah Timbel, Merkurium (I)(raksa), dan perak.
b. Golongan
II, kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida,tetapi membentuk
endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asm mineral encer.ion-ion
golongan ini adalah merkurium (II), tembaga, bismut, kadmium, arsenik (III),
arsenik (V), stibium (III), stibium (V), timah (II), dan timah (III) (IV).
c. Golongan
III, kation golongan ini tak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan
hidrogen sulfida dalam suasana encer. Namun, kation ini membentuk endapan denag
amonium sulfida dalam suasana netral atau amonikal. Kation –kation golngan ini
adalah kobal (II), nikel (II),besi (II), besi (III), kromium (III), aluminium,
zink dan mangan (II).
d. Golongan
IV, kation golongan ini tak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan
III.kation – kation ini membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan adanya
amonuim klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam.Kation-kation golongan
ini adalah: kalsium, stronsium, dan barium.
e. Golongan
V, kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan reagensia – reagensia
golongan sebelumnya, merupakan golongan yang terakhir, yang meliputi ion-ion
magnesiun, natrium, kalium, amonium, litium, dan hidrogen.
Pereaksi yang
paling umum dipakai untuk klasifikasi kation adalah asam klorida, hidrogen
sulfida dan amonium karbonat.klasifikasi ini atas apakah suatu kation bereaksi
dengan pereaksi-pereaksi ini dengan membentuk endapan atau tidak.jadi bisa
dikatakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum, atas perbedaan kelarutan
dari klorida, sulfida, dan karbonat dari kation tersebut(Vogel anorganik I ; 203-204 ) .Sedangkan
anion dibagi dalam 3 golongan yang berdasarkan pada kelarutannya (Vogel anorganik II ; 316).
BAB III
METODOLOGI
3.1
Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
Ø Tabung
reaksi beserta raknya
Ø Pipet
tetes
Ø Pembakar
(spiritus)
3.2
Bahan
a. Bahan
sampel kation
-
Hg2+ -
Ca2+
-
Cu2+ - Ba2+
-
Fe2+ - Mg2+
-
Fe3+ - NH4+
-
Zn2+ - Ag+
-
Al3+ - Pb2+
b. Bahan
pereaksi kation
-
NaOH -
K2CrO4
-
KI -
K.ferosianida
-
NH4OH -
Kromat encer
-
KCNS -
HCl
-
K.ferisianida - HgCl2
-
Asam asetat -
Nesler
-
Natrium Fosfat - KOH
-
Amonium oksalat - Asam sulfat
encer
-
Kalium Kromat
a. Bahan
sampel anion
-
Cl- -
CO32-
-
Br- -
PO43-
-
I- -
BO33-
-
SO42- -
CNS
-
NO3- -
S2O32-
b. Bahan
pereaksi anion
-
AgNO3 -
Asam nitrat
-
K.Peramangat - Klorofom
-
Barium Klorida - Pb asetat
-
Serbuk Ferrosulfat - Asam sulfat
pekat
-
Larutan difenilamin - perak nitrat
-
Magnesium ulfat - Klorida encer
-
HgCl2 -
Amonium molidat
-
Amonium klorida - Amonium
hidriksida
-
Metanol -
HCl pekat
-
FeCl3 -
Cuprisulfat
-
Iodium -
barium klorida encer
3.3 Prosedur Kerja
A. Identifikasi Kation
No
|
Sampel
|
Pereaksi
|
Hasil Secara Teoritis
|
1
|
Hg2+
|
1. Ditambah larutan NaOH
2. Ditambah Larutan KI
|
Membentuk endapan kuning
Membentuk endapan merah yang larut dalam KI berlebih
|
2
|
Cu2+
|
1. Ditambah larutan NaOH
2. Ditambah Larutan KI
|
Membentuk endapan warna biru, jika dipanaskan terbentuk endapan
berwarna hitam
Membentuk endapan putih
|
3
|
Fe2+
|
1. Ditambah larutan NaOH
|
Membentuk endapan hijau kotor
|
4
|
Zn2+
|
1. Ditambah larutan NaOH
|
Membentuk endapan putih yang larut dalam NaOH berlebih
|
5
|
Al3+
|
1. Ditambah larutan NaOH
|
Terbentuk endapan putih yang larut dalam NaOH berlebih
|
6
|
Ca2+
|
1. Ditambah larutan NaOH
|
Terbentuk endapan putih
|
7
|
Ba2+
|
1. Ditambah larutan NaOH
2. Ditambah larutan Natrium
Karbonat
3. Ditambah asam sulfat encer
|
Terbentuk endapan putih
Membentuk endapan kuning larut dalam asam kuat encer
Membentuk endapan putih yang tidak larut dalam HCl/HNO3
encer
|
8
|
Mg2+
|
1. Ditambah larutan NaOH
|
Terbentuk endapan putih
|
9
|
NH4+
|
1. Ditambah larutan NaOH
|
Gas amonia yang terbentuk dapat dikenal baunya dan dapat membirukan
kertas lakmus merah basah
|
10
|
Ag+
|
1. Ditambah larutan NaOH
2. Ditambah HCl encer
3. Dengan KI
4. Dengan kalium kromat
|
Akan terbentuk endapan coklat dari Ag2O yang sukar larut
dalam NaOH berlebih
Terbentuk endapan putih yang mudah larut dalam ammonia encer
Terbentuk endapan Agl yang berwarna kuning yang mudah larut dalam
larutan natrium thiosulfat
Akan terbentuk endapan merah AgCrO4 yang mudah larut
dalam asam nitrat encer dan ammonia
encer
|
11
|
Pb2+
|
1. Ditambah larutan NaOH
encer
2. Ditambah HCl encer
3. Dengan asam sulfat encer
4. Dengan K2CrO4
|
Terbentuk endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat tapi larut
dalam ammonia
Akan terbentuk endapan putih yang dapat larut dalam air panas, HCl
pekat dan larutan ammonia asetat
Akan terbentuk endapan putih yang larut dalam larutan pekat ammonium
asetat panas
Terbentuk endapan kuning
|
B. Identifikasi Anion
No
|
Sampel
|
Pereaksi
|
Hasil Secara Teoritis
|
Pengamatan
|
|||
1
|
Cl-
|
1. Ditambah larutan AgNO3
2. Ditambah Larutan asam nitrat,
KMnO4 dan kloroform
|
Membentuk
endapan putih yang tidak larut dalam
asam nitrat tapi larut dalam amonia
Gas klor yang
terbentuk tidak member warna pada lapisan kloroform
|
|
|||
2
|
I-
|
1. Ditambah larutan AgNO3
2. Ditambah Larutan asam
nitrat, KMnO4 dan kloroform
|
Membentuk
endapan warna kuning muda yang tidak larut
dalam amonia
Iodium yang
terbentuk dalam kloroform dikocok, lapisan kloroform berwarna merah muda-ungu
|
|
|||
3
|
SO42-
|
1. Ditambah larutan barium
klorida
|
Membentuk
endapan putih yang tidak larut dalam HCl
|
|
|||
4
|
NO3-
|
1. Ditambah sedikit serbuk
ferrosulfat kemudian hati-hati ditambah asam sulfat pekat
|
Pada bidang
atas akan terbentuk cincin warna coklat
|
|
|||
5
|
CO32-
|
1. Ditambah larutan perak
nitrat
2. Ditambah larutan magnesium
sulfat
3. Ditambah asam klorida encer
|
Terbentuk
endapan putih yang akan berubah menjadi coklat
Membentuk
endapan putih
Terbentuk gas
CO2
|
|
|||
6
|
PO43-
|
1. Ditambah larutan perak
nitrat
2. Ditambah magnesium sulfat
|
Membentuk
endapan berwarna kuning yang larut dalam asam nitrat dan dalam ammonia
Membentuk endapan putih
|
|
|||
7
|
S2O32-
|
1. Ditambah larutan perak
nitrat encer
2. Ditambah larutan iodium
3. Dengan larutan barium
klorida encer
4. Ditambah larutan asam
klorida
|
Terbentuk
endapan putih yang segera berubah menjadi kehitaman
Warna iodium
hilang
Terbentuk
endapan putih (barium tiosulfat) yang mudah larut dalam HCl encer
Larutan
berubah menjadi keruh kekuningan
|
|
BAB IV
ANALISIS DATA
DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengamatan
Identifikasi
Kation
No
|
Sampel
|
Pereaksi
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
Hg2+
|
1. Ditambah larutan NaOH
2. Ditambah Larutan KI
|
Tidak sesuai dengan hasil teoritis, endapan yang terbentuk berwarna
merah bata bukan warna kuning.
Membentuk endapan berwarna orange, tidak sesuai dengan hasil teoritis.
|
2
|
Cu2+
|
1. Ditambah larutan NaOH
2. Ditambah Larutan KI
|
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa membentuk endapan warna biru, jika
dipanaskan terbentuk endapan berwarna hitam
Membentuk endapan putih, sesuai dengan hasil teoritis.
|
3
|
Fe2+
|
1. Ditambah larutan NaOH
|
Membentuk endapan kuning bukan hijau kotor, jadi hasilnya tidak sesuai
dengan hasil teoritis.
|
4
|
Zn2+
|
1. Ditambah larutan NaOH
|
Membentuk endapan putih keruh
|
5
|
Al3+
|
1. Ditambah larutan NaOH
|
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa terbentuk endapan putih
|
6
|
Ca2+
|
1. Ditambah larutan NaOH
|
Terbentuk endapan putih
|
7
|
Ba2+
|
1. Ditambah larutan NaOH
2. Ditambah larutan Natrium
Karbonat
3. Ditambah asam sulfat encer
|
Terbentuk endapan putih, sesuai dengan hasil teoritis
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa membentuk endapan kuning yang larut
dalam asam kuat encer
Membentuk endapan putih
|
8
|
Mg2+
|
1. Ditambah larutan NaOH
|
Terbentuk endapan putih
|
9
|
NH4+
|
1. Ditambah larutan NaOH
|
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa dapat membirukan kertas lakmus
merah basah
|
10
|
Ag+
|
1. Ditambah larutan NaOH
2. Ditambah HCl encer
3. Dengan KI
4. Dengan kalium kromat
|
Tidak sesuai dengan hasil teoritis, endapan yang terbentuk berwarna
putih keruh bukan coklat.
Terbentuk endapan putih
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa terbentuk endapan Agl yang berwarna
kuning
Akan terbentuk endapan merah
|
11
|
Pb2+
|
1. Ditambah larutan NaOH
encer
2. Ditambah HCl encer
3. Dengan asam sulfat encer
4. Dengan K2CrO4
|
Terbentuk endapan putih
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa akan terbentuk endapan putih
Akan terbentuk endapan putih
Terbentuk endapan kuning
|
Identifikasi
Anion
No
|
Sampel
|
Pereaksi
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
Cl-
|
1. Ditambah larutan AgNO3
2. Ditambah Larutan asam
nitrat, KMnO4 dan kloroform
|
Sesuai dengan
hasil teoritis bahwa membentuk endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat tapi larut dalam amonia
Endapan yang
terbentuk berwarna ungu tetapi tidak memberi warna pada lapisan kloroform
|
2
|
I-
|
1. Ditambah larutan AgNO3
2. Ditambah Larutan asam
nitrat, KMnO4 dan kloroform
|
Membentuk
endapan warna kuning muda yang tidak larut
dalam ammonia, sesuai dengan hasil teoritis.
Tidak sesuai
dengan hasil teoritis, lapisan kloroform berwarna coklat kekuningan bukan merah
muda-ungu
|
3
|
SO42-
|
1. Ditambah larutan barium
klorida
|
Sesuai dengan
hasil teoritis bahwa membentuk endapan putih yang tidak larut dalam HCl
|
4
|
NO3-
|
1. Ditambah sedikit serbuk
ferrosulfat kemudian hati-hati ditambah asam sulfat pekat
|
Sesuai dengan
hasil teoritis bahwa pada bidang atas akan terbentuk cincin warna coklat
|
5
|
CO32-
|
1. Ditambah larutan perak
nitrat
2. Ditambah larutan magnesium
sulfat
3. Ditambah asam klorida
encer
|
Terbentuk
endapan putih yang akan berubah menjadi coklat
Sesuai dengan
hasil teoritis bahwa membentuk endapan putih
Larutan yang
terbentuk berwarna putih, tidak mengetahui apakah terbentuk gas CO2
atau tidak
|
6
|
PO43-
|
1. Ditambah larutan perak
nitrat
2. Ditambah magnesium sulfat
|
Membentuk
endapan berwarna kuning yang larut dalam asam nitrat dan dalam ammonia
Sesuai dengan
hasil teoritis bahwa membentuk endapan putih
|
7
|
S2O32-
|
1. Ditambah larutan perak
nitrat encer
2. Ditambah larutan iodium
3. Dengan larutan barium
klorida encer
4. Ditambah larutan asam
klorida
|
Sesuai dengan
hasil teoritis terbentuk endapan putih yang segera berubah menjadi kehitaman
Warna iodium
hilang
Terbentuk
endapan putih (barium tiosulfat) yang mudah larut dalam HCl encer
Tidak sesuai
dengan hasil teoritis, Larutan berubah menjadi keruh keputihan bukan kekuningan
|
4.2
Analisis Data
Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan yang dilakukan dapat
dianalisis ke dalam reaksi kimia sebagai berikut :
Identifikasi
kation
1.
- Hg2+ +
2NaOH Hg(OH)2 + 2Na+
- Hg2+ +
2KI HgI2 + 2K+
2. - Cu2+ +
2NaOH Cu(OH)2 + 2Na+
- Cu2+ +
2KI CuI2 + 2K+
3. - Fe2+ +
2NaOH Fe(OH)2 + 2Na+
4. - Zn2+ +
2NaOH Zn(OH)2 + 2Na+
5. - Al3+ +
3NaOH Al(OH)3 + 3Na+
6. - Ca2+ +
2NaOH Ca(OH)2 + 2Na+
7. - Ba2+ +
2NaOH Ba(OH)2 + 2Na+
- Ba2+ +
2NaCO3 BaCO3 + 2Na+
- Ba2+ + H2SO4 Ba(SO4)2 + 2H+
8. - Mg2+ + 2NaOH Mg(OH)2 + 2Na+
9. - NH4+ +
NaOH NH4OH + Na+
10. - Ag+ +
NaOH AgOH + Na+
- Ag+ +
HCl AgCl + H+
- Ag+ +
KI AgI + K+
-
Ag+ +
11. - Pb2+ +
2NaOH Pb(OH)2 + 2Na+
- Pb2+ +
2HCl PbCl2 + 2H+
- Pb2+ + H2SO4 Pb(SO4)2 + 2H+
- Pb2+ + K2CrO4 PbCrO4 + 2K+
Identifikasi
anion
1.
- Cl- + AgNO3 AgCl + NO3-
-
2. - I-
+ AgNO3 AgI + NO3-
-
3. - SO42- + BaCl2 BaSO4 + 2Cl-
4. -
5. - CO32- + AgNO3 Ag2CO3 + 2NO3-
- CO32- + MgSO4 MgCO3 + SO4-
- CO32- +
HCl H2CO3 + 2Cl-
6. - PO43- + AgNO3 Ag3PO4 + 3NO3-
- PO43- + MgSO4 MgPO4 + SO43-
7. - S2O32- + AgNO3 Ag2SO3 + NO3-
-
- S2O32- + BaCl2 Ba2S2O3 + 2Cl-
- S2O32- + HCl H2S2O3 + 2Cl-
4.3 Pembahasan
Identifikasi
Kation
1.
Merkuri
(Hg2+)
Menurut teori,
setelah direaksikan dengan larutan alkali karbonat (Na2CO3), akanterbentuk endapan putih merkuro
karbonat. Dari hasil percobaan didapat larutan berubahmenjadi agak keruh walau
tidak terbentuk endapan. Reaksi yang terjadi adalah :
Hg2(NO3)2 + Na2CO3 Hg2CO3 +
2NaNO3
Jika larutan
Hg2(NO3)2 direaksikan dengan larutan NaOH, akan terbentuk
endapanhitam. Dari hasil percobaan
tidak terjadi perubahan yang teramati. Larutan tetap jernihserta tidak ada endapan yang terbentuk. Hal ini
dimungkinkan karena penambahan NaOH yang berlebih. Reaksi yang mungkin
terjadi adalah :
Hg2+2 + 2OH- Hg2O + H2O
2.
Kupri (Cu2+)
Jika ion Cu2+ direaksikan dengan larutan KOH, akan terbentuk
endapan biru Cu(OH)2 yang
jika dipanasi berubah menjadi hitam (CuO). Dari hasil percobaan, didapatiendapan
biru yang berubah menjadi hitam saat dipanaskan. Reaksi yang terjadi adalah :
CuSO4 +
2KOH Cu(OH)2 + K2SO4
Cu(OH)2 dipanaskan
CuO + H2O
Jika ion Cu2+ direaksikan
dengan larutan KI, akan terbentuk endapan putih CuI2
denganwarna larutan
agak kuning dikarenakan ada I2 yang dibebaskan. Dari hasil percobaandidapati warna larutan berubah dari
biru muda menjadi kuning pucat dengan endapan putih. Reaksi yang
terjadi adalah :
CuSO4 + 2KI CuI2 + K2SO4
2CuI2 2CuI
+ I2
atau 2CuSO4 +
4KI 2CuI + 2 K2SO4 + I2
3.
Seng
(Zn2+)
Jika ion Zn2+ direaksikan
dengan larutan KOH, akan terbentuk endapan putih Zn(OH)2 yang larut dalam reagen berlebih. Dari hasil
percobaan didapati larutan berubah dari bening
menjadi agak keruh dengan sedikit endapan. Hal ini mungkin dikarenakankonsentrasi
reagen yang kurang karena warna larutan sudah berwarna agak keruh yangmengindikasikan hasil kali ion-ionnya sudah lebih
besar daripada harga Ksp-nya atau reagen
yang berlebih sehingga endapan yang terbentuk larut kembali. Reaksi yang mungkin
terjadi :
Zn2+ + 2OH Zn(OH)2
Dalam reagen berlebih terjadi reaksi :
Zn(OH)2 + 2OH- [ Zn(OH)4 ]2-
Jika ion Zn2+ direaksikan dengan larutan Na2SO4, akan terbentuk endapan tersier zink sulfat
yang larut dalam amonia dan asam. Dari hasil percobaan didapati larutan tetap bening.
Tidak ada perubahan yang dapat teramati. Ini mungkin dikarenakan
kurangnyakonsentrasi reagen atau kesalahan dalam percobaan.
4.
Alumunium
(Al3+)
Jika ion Al3+ direaksikan dengan larutan NH3, akan terbentuk Al(OH)3 yang berupakoloid. Dari hasil percobaan
tidak ada perubahan yang dapat teramati. Hal ini mungkindikarenakan kurangnya konsentrasi reagen atau pH yang kurang mendukung.
Larutantetap jernih seperti semula. Reaksi yang mungkin terjadi adalah :
Al3+ + 3NH3 +
3H2O Al(OH)3 + 3NH4+
5.
Kalsium (Ca2+)
Jika ion Ca2+ direaksikan dengan larutan (NH4)2CO3, akan terbentuk endapan CaCO3
yang jika dipanasi akan menjadi kristalin. Dari hasil percobaan didapati
endapan putih.Setelah dipanaskan tidak
terbentuk kristal. Ini mungkin dikarenakan pemanasan yang dilakukan
kurang. Reaksi yang terjadi :
Ca2+ + SO32- CaCO3
6.
Barium (Ba2+)
Jika ion Ba2+ direaksikan dengan larutan H2SO4
encer, akan terbentuk endapan putih BaSO4
. Dari hasil percobaan didapati endapan putih.
Ba2+ + SO42- BaSO4
7.
Magnesium (Mg2+)
Jika ion Mg2+ direaksikan dengan larutan NaOH, akan terbentuk
endapan putih Mg(OH)2. Dari hasil percobaan didapati endapan
putih. Reaksi yang terjadi adalah :
Mg2+ + 2OH- Mg(OH)2
8.
Timbal
(Pb2+)
Jika ion Pb2+ direaksikan dengan larutan HCl, akan terbentuk
endapan yang berwarna putih. Dari hasil percobaan didapati endapan
berwarna putih dengan larutan yang tidak berwarna/
bening. Endapan ini dapat terbentuk karena larutan sudah lewat jenuh,konsentrasi ion-ion PbCl2 sudah melebihi harga Ksp-nya (Ksp PbCl2
= 2,4 x 10-9).
Identifikasi anion
1.
Klorida (Cl-)
Jika ion Cl- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan putih AgCl yang larut
dalam NH3. Dari hasil
percobaan didapati endapan putih. Setelah ditambah NH3,
endapan larut. Reaksi yang terjadi adalah :
Ag+ + Cl- AgCl
2.
Iodida (I-)
Jika ion I- direaksikan
dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan kuning AgI. Ksp AgI = 0,9 x 10-16. Dari hasil percobaan didapati endapan
putih-kuning. Reaksi yangterjadi adalah :
I- + AgNO3 AgI + NO3-
3.
Sulfat
(SO42-)
Jika ion SO42- direaksikan
dengan larutan BaCl2, akan
terbentuk endapan putih BaSO4. Dari hasil percobaan didapati
endapan putih. Reaksinya :
SO42-
+ BaCl2 BaSO4 + 2Cl-
4.
Tiosulfat
(S2O32-)
Jika ion S2O32-
direaksikan dengan larutan AgNO3,
akan terbentuk endapan putih yang berubah
menjadi kuning-coklat dan akhirnya hitam. Dari hasil percobaan didapatiendapan
putih yang berubah menjadi kuning dan akhirnya coklat-hitam. Reaksinya :
S2O32-
+ AgNO3 Ag2SO3 + NO3-
4.3 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :
1.
Untuk
identifikasi kation pada percobaan yang dilakukan terdapat 4 percobaan dari
pengamatan yang tidak sesuai dengan hasil teoritis yang telah tersedia yaitu
reaksi antara merkuri dengan natrium hidroksida,merkuri dengan KI,besi dengan
natrium hidroksida dan perak dengan natrium hidroksida.
2.
Untuk
identifikasi anion pada percobaan yang dilakukan terdapat 2 percobaan dari
pengamatan yang tidak sesuai dengan hasil teoritis yang telah tersedia yaitu
reaksi antara iodida dengan asam nitrat dan tiosulfat dengan asam klorida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar