Minggu, 03 Maret 2013

laporan praktikum analitik..identifikasi anion dan kation



BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang
Di dalam reaksi pengendapan banyak diterapkan analisis kuantitatif. Pada analisis tersebut, kation mula-mula dipisahkan berdasarkan perbedaan kelarutan senyawa. Kation yang larut terbentuk endapan serupa dengan kelarutan yang cukup berlainan dapat dipisahkan dengan pengendapan selektif yang dilakukan dengan pemilihan seksama dari konsentrasi anion yang diperlukan.
Analisis kuantitatif adalah suatu proses untuk mengetahui ada tidaknya unusr kation atau anion dalam suatu larutan. Contoh kation yaitu ion Al3+, H+, K+, sedangkan contoh anion yaitu SO4-2, NH4-, Cl-.
Identifikasi kation dan anion dilakukan agar kita dapat mengetahui jenis-jenis kation dan anion yang menyusun suatu serta mengamati apakah terjadi endapan atau tidak.

1.2        Tujuan
Melakukan identifikasi anion dan kation dalam suatu larutan dengan melihat pengamatan pada yang terbentuk, apakah terjadi atau tidak.











BAB II
DASAR TEORI

Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi komponen-komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif,sedangkan langkah estimasinya adalah langkah kuantitatif. Analisis kualitatif dapat dikatakan lebih sederhana, sedangkan analisis kuantitatif agak lebih rumit. Analisiskualitatif bertujuan mengidentifikasi penyusun-penyusun suatu zat, campuran-campuranzat, atau larutan-larutan yang biasanya unsur-unsur penyusunnya bergabung antara yangsatu dengan yang lain. Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk menentukan banyaknya penyusun-penyusun suatu zat atau persenyawaan. Biasanya identifikasi zat dilakukan dengan penambahan zat lain yang susunannya telah diketahui, sehingga terjadi perubahan (reaksi kimia). Zat yang susunannya telah diketahui dan yang menyebabkan terjadinya reaksi disebut pereaksi(reagen).
Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu reaksi keringdan reaksi basah. Cara kering biasanya digunakan pada zat padat, sedangkan cara basahdigunakan pada zat cair (larutan) yang kebanyakan menggunakan pelarut air. Carakering hanya menyediakan informasi yang diperlukan dan informasi tersebut bersifat jangka pendek. Sedangkan cara basah dapat digunakan untuk analisis makro,semimakro, dan mikro sehingga banyak keuntungan yang didapat, misalnya reaksiterjadi dengan cepat dan mudah dikerjakan. Perubahan yang terjadi pada cara basahadalah terjadinya endapan, perubahan warna larutan, dan timbulnya gas.Penambahan suatu elektrolit yang mengandung ion sejenis ke dalam larutan jenuh suatu garam akan menurunkan kelarutan garam tersebut karena konsentrasi ion bertambah dan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan garamnya.Untuk mempermudah dalam reaksi identifikasi kation-anion, maka digunakanmetode analisis kualitatif sistematik.metode ini merupakan pengklasifikasian kation-kation ke dalam 5 golongan.
Kelima golongan kation dan ciri-ciri khas golongan ini adalah sebagai berikut :
a.       Golongan I, kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer.ion-ion golongan ini adalah Timbel, Merkurium (I)(raksa), dan perak.
b.      Golongan II, kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida,tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asm mineral encer.ion-ion golongan ini adalah merkurium (II), tembaga, bismut, kadmium, arsenik (III), arsenik (V), stibium (III), stibium (V), timah (II), dan timah (III) (IV).
c.       Golongan III, kation golongan ini tak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana encer. Namun, kation ini membentuk endapan denag amonium sulfida dalam suasana netral atau amonikal. Kation –kation golngan ini adalah kobal (II), nikel (II),besi (II), besi (III), kromium (III), aluminium, zink dan mangan (II).
d.      Golongan IV, kation golongan ini tak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III.kation – kation ini membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan adanya amonuim klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam.Kation-kation golongan ini adalah: kalsium, stronsium, dan barium.
e.       Golongan V, kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan reagensia – reagensia golongan sebelumnya, merupakan golongan yang terakhir, yang meliputi ion-ion magnesiun, natrium, kalium, amonium, litium, dan hidrogen.
Pereaksi yang paling umum dipakai untuk klasifikasi kation adalah asam klorida, hidrogen sulfida dan amonium karbonat.klasifikasi ini atas apakah suatu kation bereaksi dengan pereaksi-pereaksi ini dengan membentuk endapan atau tidak.jadi bisa dikatakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum, atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida, dan karbonat dari kation tersebut(Vogel anorganik I ; 203-204 ) .Sedangkan anion dibagi dalam 3 golongan yang berdasarkan pada kelarutannya (Vogel anorganik II ; 316).

BAB III
METODOLOGI

3.1  Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
Ø  Tabung reaksi beserta raknya
Ø  Pipet tetes
Ø  Pembakar (spiritus)
3.2  Bahan
a.       Bahan sampel kation
-          Hg2+                - Ca2+
-          Cu2+                      - Ba2+
-          Fe2+                       - Mg2+
-          Fe3+                       - NH4+
-          Zn2+                      - Ag+
-          Al3+                       - Pb2+
b.      Bahan pereaksi kation
-          NaOH                                                 - K2CrO4
-          KI                                                        - K.ferosianida                                   
-          NH4OH                                               - Kromat encer
-          KCNS                                                 - HCl
-          K.ferisianida                                       - HgCl2
-          Asam asetat                                         - Nesler
-          Natrium Fosfat                                    - KOH
-          Amonium oksalat                                - Asam sulfat encer
-          Kalium Kromat
a.       Bahan sampel anion
-          Cl-                                                                          - CO32-
-          Br-                                                       - PO43-
-          I-                                                          - BO33-
-          SO42-                                                    - CNS
-          NO3-                                                    - S2O32-
b.      Bahan pereaksi anion
-          AgNO3                                                                                - Asam nitrat
-          K.Peramangat                                     - Klorofom
-          Barium Klorida                                   - Pb asetat
-          Serbuk Ferrosulfat                              - Asam sulfat pekat
-          Larutan difenilamin                            - perak nitrat
-          Magnesium ulfat                                 - Klorida encer
-          HgCl2                                                  - Amonium molidat
-          Amonium klorida                                - Amonium hidriksida
-          Metanol                                               - HCl pekat
-          FeCl3                                                   - Cuprisulfat
-          Iodium                                                - barium klorida encer

3.3 Prosedur Kerja
A. Identifikasi Kation
No
Sampel
Pereaksi
Hasil Secara Teoritis
1
Hg2+
1.   Ditambah larutan NaOH
2.   Ditambah Larutan KI
Membentuk endapan kuning

Membentuk endapan merah yang larut dalam KI berlebih
2
Cu2+
1.   Ditambah larutan NaOH
2.   Ditambah Larutan KI
Membentuk endapan warna biru, jika dipanaskan terbentuk endapan berwarna hitam
Membentuk endapan putih
3
Fe2+
1.   Ditambah larutan NaOH
Membentuk endapan hijau kotor
4
Zn2+
1.   Ditambah larutan NaOH
Membentuk endapan putih yang larut dalam NaOH berlebih
5
Al3+
1.   Ditambah larutan NaOH
Terbentuk endapan putih yang larut dalam NaOH berlebih
6
Ca2+
1.   Ditambah larutan NaOH
Terbentuk endapan putih
7
Ba2+
1.   Ditambah larutan NaOH
2.   Ditambah larutan Natrium Karbonat
3.   Ditambah asam sulfat encer
Terbentuk endapan putih

Membentuk endapan kuning larut dalam asam kuat encer
Membentuk endapan putih yang tidak larut dalam HCl/HNO3 encer
8
Mg2+
1.   Ditambah larutan NaOH
Terbentuk endapan putih
9
NH4+
1.   Ditambah larutan NaOH
Gas amonia yang terbentuk dapat dikenal baunya dan dapat membirukan kertas lakmus merah basah
10
Ag+
1.   Ditambah larutan NaOH
2.   Ditambah HCl encer

3.   Dengan KI

4.   Dengan kalium kromat
Akan terbentuk endapan coklat dari Ag2O yang sukar larut dalam NaOH berlebih
Terbentuk endapan putih yang mudah larut dalam ammonia encer
Terbentuk endapan Agl yang berwarna kuning yang mudah larut dalam larutan natrium thiosulfat
Akan terbentuk endapan merah AgCrO4 yang mudah larut dalam  asam nitrat encer dan ammonia encer
11
Pb2+
1.   Ditambah larutan NaOH encer
2.   Ditambah HCl encer

3.   Dengan asam sulfat encer
4.   Dengan K2CrO4
Terbentuk endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat tapi larut dalam ammonia
Akan terbentuk endapan putih yang dapat larut dalam air panas, HCl pekat dan larutan ammonia asetat
Akan terbentuk endapan putih yang larut dalam larutan pekat ammonium asetat panas
Terbentuk endapan kuning

B.  Identifikasi Anion
No
Sampel
Pereaksi
Hasil Secara Teoritis
Pengamatan
1
Cl-
1.   Ditambah larutan AgNO3


2.   Ditambah Larutan asam nitrat, KMnO4 dan kloroform

Membentuk endapan putih yang tidak larut  dalam asam nitrat tapi larut dalam amonia
Gas klor yang terbentuk tidak member warna pada lapisan kloroform









2
I-
1.   Ditambah larutan AgNO3

2.   Ditambah Larutan asam nitrat, KMnO4 dan kloroform
Membentuk endapan warna kuning muda yang tidak larut  dalam amonia
Iodium yang terbentuk dalam kloroform dikocok, lapisan kloroform berwarna merah muda-ungu
3
SO42-
1.      Ditambah larutan barium klorida


Membentuk endapan putih yang tidak larut dalam HCl
4
NO3-
1.      Ditambah sedikit serbuk ferrosulfat kemudian hati-hati ditambah asam sulfat pekat
Pada bidang atas akan terbentuk cincin warna coklat
5
CO32-
1.      Ditambah larutan perak nitrat


2.      Ditambah larutan magnesium sulfat
3.      Ditambah asam klorida encer

Terbentuk endapan putih yang akan berubah menjadi coklat

Membentuk endapan putih


Terbentuk gas CO2
6
PO43-
1.      Ditambah larutan perak nitrat



2.      Ditambah magnesium sulfat

Membentuk endapan berwarna kuning yang larut dalam asam nitrat dan dalam ammonia

Membentuk endapan putih
7
S2O32-
1.      Ditambah larutan perak nitrat encer


2.      Ditambah larutan iodium


3.      Dengan larutan barium klorida encer


4.      Ditambah larutan asam klorida


Terbentuk endapan putih yang segera berubah menjadi kehitaman

Warna iodium hilang



Terbentuk endapan putih (barium tiosulfat) yang mudah larut dalam HCl encer

Larutan berubah menjadi keruh kekuningan


BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1  Data Hasil Pengamatan
Identifikasi Kation
No
Sampel
Pereaksi
Hasil Pengamatan
1
Hg2+
1.   Ditambah larutan NaOH
2.   Ditambah Larutan KI
Tidak sesuai dengan hasil teoritis, endapan yang terbentuk berwarna merah bata bukan warna kuning.
Membentuk endapan berwarna orange, tidak sesuai dengan hasil teoritis.
2
Cu2+
1.      Ditambah larutan NaOH

2.      Ditambah Larutan KI
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa membentuk endapan warna biru, jika dipanaskan terbentuk endapan berwarna hitam
Membentuk endapan putih, sesuai dengan hasil teoritis.
3
Fe2+
1.      Ditambah larutan NaOH
Membentuk endapan kuning bukan hijau kotor, jadi hasilnya tidak sesuai dengan hasil teoritis.
4
Zn2+
1.      Ditambah larutan NaOH
Membentuk endapan putih keruh
5
Al3+
1.      Ditambah larutan NaOH
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa terbentuk endapan putih
6
Ca2+
1.      Ditambah larutan NaOH
Terbentuk endapan putih
7
Ba2+
1.      Ditambah larutan NaOH
2.      Ditambah larutan Natrium Karbonat
3.      Ditambah asam sulfat encer
Terbentuk endapan putih, sesuai dengan hasil teoritis

Sesuai dengan hasil teoritis bahwa membentuk endapan kuning yang larut dalam asam kuat encer
Membentuk endapan putih
8
Mg2+
1.      Ditambah larutan NaOH
Terbentuk endapan putih
9
NH4+
1.      Ditambah larutan NaOH
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa dapat membirukan kertas lakmus merah basah
10
Ag+
1.      Ditambah larutan NaOH
2.   Ditambah HCl encer
3.   Dengan KI

4.   Dengan kalium kromat
Tidak sesuai dengan hasil teoritis, endapan yang terbentuk berwarna putih keruh bukan coklat.
Terbentuk endapan putih
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa terbentuk endapan Agl yang berwarna kuning
Akan terbentuk endapan merah
11
Pb2+
1.      Ditambah larutan NaOH encer
2.      Ditambah HCl encer

3.   Dengan asam sulfat encer
4.   Dengan K2CrO4
Terbentuk endapan putih

Sesuai dengan hasil teoritis bahwa akan terbentuk endapan putih
Akan terbentuk endapan putih

Terbentuk endapan kuning

Identifikasi Anion
No
Sampel
Pereaksi
Hasil Pengamatan
1
Cl-
1.      Ditambah larutan AgNO3

2.      Ditambah Larutan asam nitrat, KMnO4 dan kloroform
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa membentuk endapan putih yang tidak larut  dalam asam nitrat tapi larut dalam amonia
Endapan yang terbentuk berwarna ungu tetapi tidak memberi warna pada lapisan kloroform
2
I-
1.      Ditambah larutan AgNO3
2.      Ditambah Larutan asam nitrat, KMnO4 dan kloroform
Membentuk endapan warna kuning muda yang tidak larut  dalam ammonia, sesuai dengan hasil teoritis.
Tidak sesuai dengan hasil teoritis, lapisan kloroform berwarna coklat kekuningan bukan merah muda-ungu
3
SO42-
1.      Ditambah larutan barium klorida
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa membentuk endapan putih yang tidak larut dalam HCl
4
NO3-
1.      Ditambah sedikit serbuk ferrosulfat kemudian hati-hati ditambah asam sulfat pekat
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa pada bidang atas akan terbentuk cincin warna coklat
5
CO32-
1.      Ditambah larutan perak nitrat
2.      Ditambah larutan magnesium sulfat
3.      Ditambah asam klorida encer
Terbentuk endapan putih yang akan berubah menjadi coklat
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa membentuk endapan putih
Larutan yang terbentuk berwarna putih, tidak mengetahui apakah terbentuk gas CO2 atau tidak
6
PO43-
1.      Ditambah larutan perak nitrat
2.      Ditambah magnesium sulfat
Membentuk endapan berwarna kuning yang larut dalam asam nitrat dan dalam ammonia
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa membentuk endapan putih
7
S2O32-
1.      Ditambah larutan perak nitrat encer
2.      Ditambah larutan iodium
3.      Dengan larutan barium klorida encer
4.      Ditambah larutan asam klorida
Sesuai dengan hasil teoritis terbentuk endapan putih yang segera berubah menjadi kehitaman
Warna iodium hilang

Terbentuk endapan putih (barium tiosulfat) yang mudah larut dalam HCl encer

Tidak sesuai dengan hasil teoritis, Larutan berubah menjadi keruh keputihan bukan kekuningan

4.2        Analisis Data
Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan yang dilakukan dapat dianalisis ke dalam reaksi kimia sebagai berikut :
Identifikasi kation
1.      -  Hg2+  +  2NaOH              Hg(OH)2  +  2Na+
-  Hg2+  +  2KI                    HgI2  +  2K+
2.   -  Cu2+  +  2NaOH              Cu(OH)2  +  2Na+
-  Cu2+  +  2KI                    CuI2  +  2K+
3.   -  Fe2+  +  2NaOH               Fe(OH)2  +  2Na+
4.   -  Zn2+  +  2NaOH              Zn(OH)2  +  2Na+
5.   -  Al3+  +  3NaOH              Al(OH)3  +  3Na+
6.   -  Ca2+  +  2NaOH              Ca(OH)2  +  2Na+
7.   -  Ba2+  +  2NaOH              Ba(OH)2  +  2Na+
      -  Ba2+  +  2NaCO3             BaCO3  +  2Na+
      -  Ba2+  +  H2SO4                Ba(SO4)2  +  2H+
8.   -  Mg2+  +  2NaOH             Mg(OH)2  +  2Na+
9.   -  NH4+  +  NaOH               NH4OH  +  Na+
10. -  Ag+  +  NaOH                 AgOH  +  Na+
      -  Ag+  +  HCl                     AgCl  +  H+
      -  Ag+  +  KI                       AgI  +  K+
      -  Ag+  +                                    
11. -  Pb2+  +  2NaOH              Pb(OH)2  +  2Na+ 
      -  Pb2+  +  2HCl                  PbCl2  +  2H+
      -  Pb2+  +  H2SO4                Pb(SO4)2  +  2H+
      -  Pb2+  +  K2CrO4              PbCrO4  +  2K+

Identifikasi anion
1.      -  Cl-  +  AgNO3                 AgCl  + NO3-
-          
2.   -  I-  +  AgNO3                  AgI  + NO3-      
      - 
3.   -  SO42-  +  BaCl2               BaSO4  + 2Cl-
4.   - 
5.   -  CO32-  +  AgNO3             Ag2CO3  + 2NO3-
      -  CO32-  +  MgSO4             MgCO3  + SO4-
      -  CO32-  +  HCl                  H2CO3  + 2Cl-
6.   -  PO43-  +  AgNO3             Ag3PO4  + 3NO3-
         -  PO43-  +  MgSO4             MgPO4  + SO43-
7.   -  S2O32-  +  AgNO3             Ag2SO3  + NO3-
      - 
      -  S2O32-  +  BaCl2             Ba2S2O3  + 2Cl-
      -  S2O32-  +  HCl               H2S2O3  +  2Cl-




4.3  Pembahasan
Identifikasi Kation
1.      Merkuri  (Hg2+)
Menurut teori, setelah direaksikan dengan larutan alkali karbonat (Na2CO3), akanterbentuk endapan putih merkuro karbonat. Dari hasil percobaan didapat larutan berubahmenjadi agak keruh walau tidak terbentuk endapan. Reaksi yang terjadi adalah :
Hg2(NO3)2  +  Na2CO3         Hg2CO3   +  2NaNO3
Jika larutan Hg2(NO3)2 direaksikan dengan larutan NaOH, akan terbentuk endapanhitam. Dari hasil percobaan tidak terjadi perubahan yang teramati. Larutan tetap jernihserta tidak ada endapan yang terbentuk. Hal ini dimungkinkan karena penambahan NaOH yang berlebih. Reaksi yang mungkin terjadi adalah :
Hg2+2  +  2OH-              Hg2O  +  H2O
2.      Kupri (Cu2+)
Jika ion Cu2+ direaksikan dengan larutan KOH, akan terbentuk endapan biru Cu(OH)2 yang jika dipanasi berubah menjadi hitam (CuO). Dari hasil percobaan, didapatiendapan biru yang berubah menjadi hitam saat dipanaskan. Reaksi yang terjadi adalah :
CuSO4  +  2KOH          Cu(OH)2  +  K2SO4
Cu(OH)2    dipanaskan     CuO  + H2O
Jika ion Cu2+ direaksikan dengan larutan KI, akan terbentuk endapan putih CuI2
denganwarna larutan agak kuning dikarenakan ada I2 yang dibebaskan. Dari hasil percobaandidapati warna larutan berubah dari biru muda menjadi kuning pucat dengan endapan putih. Reaksi yang terjadi adalah :
CuSO4  +  2KI               CuI2  +  K2SO4
2CuI2               2CuI  +  I2
atau  2CuSO4  +  4KI              2CuI  + 2 K2SO4  +  I2
3.      Seng (Zn2+)
Jika ion Zn2+ direaksikan dengan larutan KOH, akan terbentuk endapan putih Zn(OH)2 yang larut dalam reagen berlebih. Dari hasil percobaan didapati larutan berubah dari bening menjadi agak keruh dengan sedikit endapan. Hal ini mungkin dikarenakankonsentrasi reagen yang kurang karena warna larutan sudah berwarna agak keruh yangmengindikasikan hasil kali ion-ionnya sudah lebih besar daripada harga Ksp-nya atau reagen yang berlebih sehingga endapan yang terbentuk larut kembali. Reaksi yang mungkin terjadi :
Zn2+  +  2OH               Zn(OH)2
Dalam reagen berlebih terjadi reaksi :
Zn(OH)2  +  2OH-          [ Zn(OH)4 ]2-
Jika ion Zn2+ direaksikan dengan larutan Na2SO4, akan terbentuk endapan tersier zink sulfat yang larut dalam amonia dan asam. Dari hasil percobaan didapati larutan tetap bening. Tidak ada perubahan yang dapat teramati. Ini mungkin dikarenakan kurangnyakonsentrasi reagen atau kesalahan dalam percobaan.
4.      Alumunium (Al3+)
Jika ion Al3+ direaksikan dengan larutan NH3, akan terbentuk Al(OH)3 yang berupakoloid. Dari hasil percobaan tidak ada perubahan yang dapat teramati. Hal ini mungkindikarenakan kurangnya konsentrasi reagen atau pH yang kurang mendukung. Larutantetap jernih seperti semula. Reaksi yang mungkin terjadi adalah :
Al3+  +  3NH3  +  3H2O              Al(OH)3  +  3NH4+
5.      Kalsium (Ca2+)
Jika ion Ca2+ direaksikan dengan larutan (NH4)2CO3, akan terbentuk endapan CaCO3 yang jika dipanasi akan menjadi kristalin. Dari hasil percobaan didapati endapan putih.Setelah dipanaskan tidak terbentuk kristal. Ini mungkin dikarenakan pemanasan yang dilakukan kurang. Reaksi yang terjadi :
Ca2+  +  SO32-               CaCO3
6.      Barium (Ba2+)
Jika ion Ba2+ direaksikan dengan larutan H2SO4 encer, akan terbentuk endapan putih BaSO4 . Dari hasil percobaan didapati endapan putih.
Ba2+  +  SO42-               BaSO4
7.      Magnesium (Mg2+)
Jika ion Mg2+ direaksikan dengan larutan NaOH, akan terbentuk endapan putih Mg(OH)2. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksi yang terjadi adalah :
Mg2+  +  2OH-              Mg(OH)2
8.      Timbal (Pb2+)
Jika ion Pb2+ direaksikan dengan larutan HCl, akan terbentuk endapan yang berwarna putih. Dari hasil percobaan didapati endapan berwarna putih dengan larutan yang tidak  berwarna/ bening. Endapan ini dapat terbentuk karena larutan sudah lewat jenuh,konsentrasi ion-ion PbCl2 sudah melebihi harga Ksp-nya (Ksp PbCl2 = 2,4 x 10-9).
Identifikasi anion
1.      Klorida (Cl-)
Jika ion Cl- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan putih AgCl yang larut dalam NH3. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Setelah ditambah NH3, endapan larut. Reaksi yang terjadi adalah :
Ag+  +  Cl-          AgCl
2.      Iodida (I-)
Jika ion I- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan kuning AgI. Ksp AgI = 0,9 x 10-16. Dari hasil percobaan didapati endapan putih-kuning. Reaksi yangterjadi adalah :
I-  +  AgNO3                  AgI  + NO3-
3.      Sulfat (SO42-)
Jika ion SO42- direaksikan dengan larutan BaCl2, akan terbentuk endapan putih BaSO4. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksinya :
SO42-  +  BaCl2               BaSO4  + 2Cl-
4.      Tiosulfat (S2O32-)
Jika ion S2O32- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan putih yang berubah menjadi kuning-coklat dan akhirnya hitam. Dari hasil percobaan didapatiendapan putih yang berubah menjadi kuning dan akhirnya coklat-hitam. Reaksinya :
S2O32-  +  AgNO3             Ag2SO3  + NO3-

4.3  Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :
1.      Untuk identifikasi kation pada percobaan yang dilakukan terdapat 4 percobaan dari pengamatan yang tidak sesuai dengan hasil teoritis yang telah tersedia yaitu reaksi antara merkuri dengan natrium hidroksida,merkuri dengan KI,besi dengan natrium hidroksida dan perak dengan natrium hidroksida.
2.      Untuk identifikasi anion pada percobaan yang dilakukan terdapat 2 percobaan dari pengamatan yang tidak sesuai dengan hasil teoritis yang telah tersedia yaitu reaksi antara iodida dengan asam nitrat dan tiosulfat dengan asam klorida.

3 komentar: