Laporan
Praktikum Kimia Anorganik II
CIS DAN TRANS KALIUM DIOKSALATODIAKROMAT (III)
OLEH
Nama :
Fitriana Ibrahim
NPM :
032910032
Kelas : A
Semester : IV
(Empat)
Program Studi
Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Khairun Ternate
2012
I.
Tujuan
Mempelajari
pembuatan dan sifat-sifat isomer cis dan trans dari garam kompleks kalium
dioksalatodiakromat (III)
II.
Dasar
teori
Isomer geometri adalah isomeri yang disebabkan oleh perbedaan
letak atau gugus di dalam ruang. Isomer geometri sering juga disebut dengan
isomer cis-trans. Isomeri ini tidak tidak reddapat pada kompleks dengan
strruktur linear, trigonal planar, atau tetrahedral, tetapi umum terdapat pada
kompleks planar segiempat dan oktahedral. Kompleks yang mempunyai isomer hanya
kompleks-komplek yang bereaksi sangat lambat dan kompleks yang inert. Ini
disebabkan karena kompleks-kompleks yang bereaksi sangat cepat atau
kompleks-kompleks yang labil, sering bereaksi lebih lanjut membentuk isomer yang
stabil (Syabatini, 2009 : 2).
Pada beberapa senyawa kompleks koordinasi, ikatan
kovalen menimbulkan kemungkinan terbentuknya senyawa-senyawa isomer, karena
ligan terikat dalam ruangan sekitar ion logam pusat. Yang dimaksud dengan
senyawa isomer adalah molekul-molekul atau ion-ion yang mempunyai susunan atom
yang sama sehingga bangun dan sifat-sifatnya berbeda. Ada dua keisomeran yang
lazim dijumpai pada senyawa kompleks koordinasi yaitu keisomeran cis-trans dan
keisomeran optik (Rivai, 1994 : 195).
Keisomeran cis-trans terjadi pada beberpa senyawa
kompleks yang mempunyai bilangan koordinasi 4, 5, dan 6. Tetapi untuk bilangan
koordinasi 4, keisomeran hanya terjadi pada bangun bersisi empat ligan-ligan
sama jaraknya ke logam pusat. Misalnya, senyawa kompleks platina (II),
[Pb(NH3)2¬Cl2], mempunyai dua senyawa isomer yang berbeda kelarutan, warna dan
sifat-sifat lainnya
Kompleks kobalt (III) etilendiamin, [Co(en)2Br2]Br.
Senyawa kompleks ini merupakan/mempunyai dua isomer, yaitu dextro (d) dan levo
(l), (Rivai, 1994 : 196).
Werner mengemukakan bahwa jika kompleks logam
koordinat empat tipe [MA2B2] memiliki isomer geometri,
misalnya isomer cis dan trans, maka dapat disimpulkan bahwa kompleks itu bujur
sangkar. Kompleks ini tidak mungkin berbentuk tetrahedral karena bentuk
tetrahedral tidak memiliki isomer geometri (Ramlawati, 2005 : 19).
Tipe isomer ruang dimana 2 senyawa berbeda dalam hal
kedudukan relatif 2 gugus terikat disekitar ikatan rangkapnya. Sebagai contoh
adalah asam fumarat dan asam maleat. Pada asam fumarat, kedua gugusnya yaitu
gugus –COOH dan gugus –H terletak pada sisi ikatan rangkap yang sama (disebut
bentuk cis) sementara pada asam maleat kedua gugus tersebut terletak pada sisi
ikatan rangkap yang berlawanan (disebut bentuk trans). Isomer geometris disebut
juga isomer Cis-trans. Contoh lainnya adalah senyawa 1,2-dikloroetena (Mulyono,
2005 : 196).
Campuran kompleks bentuk cis dan trans dapat dibuat
dengan cara mencampurkan komponen-komponen non kompleks (penyusun kompleks).
Berdasarkan perbedaan kelarutan antara bentuk cis dan trans maka kedua jenis
isomer tersebut dapat dipisahkan. Sebgaia contoh kalium dioksalatodiakuokromat
(III) dapat dikristalkan secara perlahan dengan melakukan penguapan larutan
yang mengandung campuran bentuk cis dan trans. Dengan penguapan, kesetimbangan
bentuk cis dan trans dapat digeser ke kanan karena kelarutan isomer trans lebih
rendah. Selain itu, pemisahan isomer cis dan trans dapat dilakukan dengan cara
mengatur kondisi larutan sedemikian rupa sehingga kelarutan kompleks cis dan
trans berbeda. Misalnya kompleks cis-diklorobis (trietilstibin) palladium dapat
dikristalkan dalam larutan benzene meskipun dalam larutan hanya ada sekitar 6 %
bentuk cis (Tim Dosen Kimia Anorganik, 2010 : 30).
III.
Alat
dan Bahan
A. Alat
:
-
Satu set timbangan
-
gelas beker 100 ml
-
gelas arloji
-
gelas ukur 50 ml
-
kertas saring whatman
-
Satu set pemanas
listrik/ spiritus
-
satu set pompa vakum
-
batang pengaduk
-
corong
-
cawang penguap
B. Bahan
:
-
Asam oksalat
-
Kalium dikromat
-
Etanol
-
Aquades
IV.
Cara
Kerja
A. Pembuatan
isomer Trans-Kalium dioksalatodiakromat ( III ).
Masukkan dalam
masukkan dalam
gelas beker 100 ml gelas beker 100 ml
diberi nama Di beri nama
larutan II di campurkan kedalam larutan I
dalam gelas beker
Di tutup dengan gelas arloji sementara
reaksi berlangsung.
uapkan larutan sehingga volumenya
tinggal separuh.
biarkan menguap dengan sendiri pada
temperature kamar sampai tinggal sepertiganya sampai terbentuk kristal
Disaring
dengan kertas whatman
Di cuci dengan Aquades
cuci
lagi dengan Alkohol
Dikeringkan
Hitung
rendemen
B. Pembuatan
isomer Cis-Kalium dioksalatodiakrobat ( III )
ke
dua larutan dicampurkan
Teteskan ( 1-2 tetes ) Aquades.
Tutup dengan
gelas arloji
Setelah terjadi
kontak, reaksi akan berlangsung disertai dengan pelepasan uap air dan karbon
dioksida.
Harus dijaga
agar campuran tidak menjadi larutan
Lakukan dekantir
Tambahkan lagi
etanol yang baru sehingga diperoleh kristal
Disaring
Dikeringkan
Ditimbang
V.
Hasil
Pengamatan
A. Pembuatan
isomer Trans-Kalium dioksalatodiakromat ( III ).
Perlakuan
|
Hasil
|
·
12 gram asam oksalat + 5 ml Aquades
·
4 gram kalium dikromat + 5 ml Aquades
·
Kedua larutan dicampurkan
·
Saring dan timbang
|
·
Berwarna putih keruh
·
berwarna orange
·
Berwarna hitam
·
3,62 gram
|
B. Pembuatan
isomer Cis-Kalium dioksalatodiakrobat ( III )
Perlakuan
|
Hasil
|
·
12 gram asam oksalat + 4 gram kalium dikromat + 1-2 tetes Aquades
·
Penambahan 3 ml etanol
·
Saring dan timbang
|
·
Berwarna orange kecoklatan
·
Larutan tetap berwarna orange
kecoklatan.
·
9,89 gram
|
VI.
Pembahasan
Dalam percoabaan ini, Isomer
geometri mempunyai dua bentuk isomer yaitu isomer cisdan isomer trans-. Dimana
isomer cis- dan trans mempunyai sifat dan kelarutan yang berbeda serta warna
kristal yang berbeda. Hal ini disebabkan kedudukan molekul-molekul dalam
struktur gemetrinya berbeda. Isomer cis terletak berdampingan dengan sedangkan
isomer trans terletak berseberangan dengan molekul-molekulnya. Isomer senyawa
cis mempunyai warna yang berbeda dengan isomer pada senyawa trans, senyawa cis
mempunyai kristal hijau tua sedangkan pada senyawa trans kristal yang terbentuk
akan bewarna ungu kehitaman . Untuk memurnikannya kita menambahkan NH4OH.
VII.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang
dapat diperoleh dari percobaan ini adalah:
1.
Senyawa
koordinasi K[Cr(C2O4)2(H2¬O)].H2O mempunyai dua bentuk isomer geometri yaitu
cis dan trans
2.
Isomer cis
dan trans mempunyai sifat fisik, kelarutan dan warna yang berbeda.
3.
Isomer dari
senyawa cis memiliki kristal yang bewarna hitam, sedangkan isomer trans
memilki kristal yang bewarna ungu kehitaman.
VIII.
Daftar pustaka
Anonim.
2010. Kimia Anorganik
Dasar. Jakarta : Erlangga
Adkins. 2000. Ilmu Kimia Analitik
Dasar. Jakarta: Gramedia.
Ramlawati.
2005. Kimia Anorganik . Bandung : ITB
Underwood, A.L dan Day, R.A. 1999. Analisis
Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar